Sungkemkiai.com
kirim tulisan
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
Sungkemkiai.com
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
Home Khazanah

Tetap di Atas Lekar di Era Gempuran di Atas Mimbar

Wendy Essa Pangestu Oleh Wendy Essa Pangestu
23 Juli 2025
A A
Tetap di Atas Lekar di Era Gempuran di Atas Mimbar

Ilustrasi - Tetap di Atas Lekar di Era Gempuran di Atas Mimbar. (Foto: Dok. Istimewa)

Hari ini, kita hidup di zaman di mana ceramah cepat saji mendominasi layar ponsel. Banyak orang baru belajar sebentar, belum mendalam, belum matang tapi sudah berani naik mimbar, live di TikTok, viral di YouTube.

Padahal, pondasi ilmu itu seharusnya dibangun perlahan di atas lekar, meja kecil sederhana tempat santri menunduk, membuka kitab kuning, dan setia berguru.

Kalau lekar ditinggalkan, maka mimbar hanya akan jadi panggung kata-kata tanpa kedalaman.

Apa Itu Mimbar dan Lekar?

Mimbar, menurut KBBI, adalah tempat berdiri (untuk berkhotbah, berpidato, atau ceramah). Secara makna, mimbar jadi simbol panggung dakwah: tempat bicara di hadapan banyak orang. Tapi ingat: panggung butuh bekal ilmu.

Lekar, dalam tradisi pesantren, adalah meja kecil tempat kitab diletakkan di depan lutut santri. Lekar ini sederhana — kayu tipis, pendek — tapi fungsinya luar biasa: di situlah kitab-kitab turats dikaji pelan-pelan, diulang, disetorkan ke guru.

Bagi santri, lekar bukan sekadar kayu tapi sakral: tempat ego ditundukkan, ilmu diresapkan.

Peringatan Nabi: Bahaya Serahkan Tugas ke yang Bukan Ahlinya

Rasulullah ﷺ bersabda:

 “إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ”

“Kalau suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (kiamat)”

Artinya, kalau panggung dakwah diisi orang-orang yang belum cukup belajar, maka tunggulah banyaknya kekacauan pemahaman agama.

Peringatan Ulama: Racun Tampil Sebelum Matang

Syaikh Asy-Syarqawi (rahimahullah) berkata:

 “إقبال الناس على المريد قبل كماله سم قاتل”

“Kalau orang-orang cepat memuji dan mengikuti murid sebelum dia benar-benar matang, maka itu ibarat racun mematikan.”

Ibnu al-Khallikan menambahkan perumpamaan:

 “تزببت وانت حصرم”

“Kau pura-pura sudah menjadi zabib (anggur kering), padahal masih hisrim (anggur mentah).”

Kisah Abu al-Fath Ibnu Jinni jadi pelajaran. Ia tergesa mengajar di usia muda, diuji gurunya Abu Ali Al-Farisi, dan ketahuan belum siap. Sejak itu ia kembali duduk belajar 40 tahun penuh  menahan diri sampai benar-benar matang.

Petuah Hikam: Sembunyikan Diri Sebelum Tiba Waktunya

Ibnu Atho’illah As-Sakandari berkata dalam Hikam-nya:

 “ادفن وجودك في أرض الخمول، فما نبت مما لم يدفن لا يتم نتاجه”

“Sembunyikanlah dirimu di tanah sunyi dari kemasyhuran, sebab benih yang tumbuh tanpa terkubur takkan berbuah sempurna.”

Yang dimaksud khumul ialah menjauh dari sorotan dan hiruk-pikuk popularitas, menenangkan diri, dan menata hati demi mematangkan ilmu. Sebagaimana benih butuh terpendam di tanah gelap, manusia pun butuh masa sunyi untuk membangun akar.

Bila benih hanya diletakkan di atas tanah, tanpa ditanam, mustahil tumbuh. Akar tak terbentuk, batang pun rapuh. Namun benih yang ditanam, sabar berproses dalam gelap, kelak tumbuh kuat, memecah batu, meraih matahari, lalu berbuah manis.

Begitulah pelajaran Ibnu Atho’illah: sebelum dikenal orang karena dakwah dan karya, sembunyikan diri di lekar. Bersihkan hati dari nafsu pamer dan kepentingan dunia. Karena siapa yang terburu-buru tampil sebelum matang, maka tumbang di tengah jalan.

Pesan Kiai Masduki Baidlowi: Ustadz Medsos Tanpa Sanad

Kiai Masduki Baidlowi, Ketua MUI Bidang Infokom, mengingatkan:

“Konten agama digital tanpa sanad berbahaya, karena orang bebas bicara agama semaunya, sesuai hawa nafsu atau kepentingan.” (Baca: MUI.or.id)

Beliau menekankan, belajar agama harus ada sanad (mata rantai guru) agar jelas ilmunya bersambung ke ulama terdahulu. Kalau hanya belajar dari Google atau YouTube tanpa bimbingan, mudah tersusupi paham sesat dan radikalisme.

Survei PPIM UIN Jakarta (2017) pun menunjukkan:

  1. 50,9% pelajar/mahasiswa belajar agama dari internet.
  2. Hanya 48,6% belajar dari buku.
  3. Sementara, 79,5% masyarakat Indonesia sudah melek internet. Artinya, kalau tidak hati-hati, internet bisa jadi pisau bermata dua: bermanfaat kalau berguru, menyesatkan kalau asal comot.

Tanda Zaman: Banyak Penceramah, Sedikit Ulama

Imam Al-Ghazali pernah berpesan:

 “وسيأتي على الناس زمان قليل فقهاؤه كثير خطباؤه قليل معطوه كثير سائلوه العلم فيه خير من العمل”

“Akan datang masa di mana sedikit yang benar-benar faqih (paham mendalam), banyak yang pandai bicara; sedikit yang mau memberi, banyak yang meminta. Di masa seperti itu, menuntut ilmu lebih baik daripada sekadar beramal.”

Solusi: Kembali ke Lekar

  1. Tetap istiqamah ngaji di atas lekar — mulai dari matan dasar, tekuni baris per baris, jangan malu memulai dari kitab tipis.
  2. Bijak mencari guru di media sosial pastikan bersanad, jelas jalur keilmuannya.
  3. Terus belajar walau sudah di mimbar , sebab kata kyai saya Abba KH. Hafizhuddin, M.A: “Pengajar yang berhenti belajar, berhentilah mengajar.”

Penutup

Lekar itu kecil, tapi di sanalah ilmu besar lahir. Mimbar itu tinggi, tapi hanya kokoh bila pondasinya kuat. Jangan jadi zabib palsu — sabarlah mengakar dalam sunyi.

Siapa memetik anggur mentah, pahitlah rasa di lidah. Siapa sabar menunggu ranum, manislah buah di dada.

Referensi:

  1. Bukhari, Kitab Al-‘Ilm.
  2. Syaikh Asy-Syarqawi, Syarh Al-Hikam.
  3. Ibnu al-Khallikan, Wafayat al-A‘yan.
  4. Ibnu Atho’illah As-Sakandari, Al-Hikam
  5. Kiai Masduki Baidlowi, Konten Ustadz Medsos Tanpa Sanad, or.id.
  6. Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, Juz 1 hlm. 8.
Wendy Essa Pangestu

Wendy Essa Pangestu

Lahir di Jakarta, Santri Ma'had Raudhatul Ulum Kalideres Jakarta Barat, Mahasiswa S1 Prodi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

POSTINGAN TERKAIT

Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari
Khazanah

10 Indikator Cinta Nabi Menurut Hadratussyaikh K.H. Hasyim Asy’ari

16 September 2025
Zaid: Dari Contoh Nahwu ke Cermin Peradaban
Khazanah

Zaid: Dari Contoh Nahwu ke Cermin Peradaban

24 Agustus 2025
Dalil Doa Awal Tahun Hijriyah
Khazanah

Ngaji Dalil Doa Awal Tahun Hijriyah

26 Juni 2025
Muat Lebih Banyak

Discussion about this post

TERBARU

Trust Issue

Trust Issue sebagai Cermin Budaya Tabayyun: Pandangan Islam tentang Verifikasi dan Kehati-hatian (2)

1 Oktober 2025
How to Engage Different Traveler Segments via Bali Villa Social Media VillaMarketingBali.com

How to Engage Different Traveler Segments via Bali Villa Social Media VillaMarketingBali.com

1 Oktober 2025
Why Conversion Copywriting Matters More Than Ever for Villa Booking Pages in Bali

Why Conversion Copywriting Matters More Than Ever for Villa Booking Pages in Bali

27 September 2025
Trust Issue

Trust Issue sebagai Cermin Budaya Tabayyun: Pandangan Islam tentang Verifikasi dan Kehati-hatian (1)

25 September 2025
GM Witel Jakarta Inner Dampingi EVP TR2 dalam Kunjungan ke Pusat Pengelolaan Komplek GBK

GM Witel Jakarta Inner Dampingi EVP TR2 dalam Kunjungan ke Pusat Pengelolaan Komplek GBK

22 September 2025

PILIHAN EDITOR

Videotron, Solusi Modern untuk Komunikasi Visual yang Efektif

Videotron, Solusi Modern untuk Komunikasi Visual yang Efektif

Oleh Admin
26 Agustus 2025

Kunci Awet Pernikahan

Kunci Awet Pernikahan

Oleh KH. Ma'ruf Khozin
14 Juni 2025

Serba Kesulitan, Tapi Ulama Dahulu Rajin Menulis

Serba Kesulitan, Tapi Ulama Dahulu Rajin Menulis

Oleh KH. Ma'ruf Khozin
11 Juni 2025

Rehat Mental: Seni mengistirahatkan Emosi untuk Setiap Jiwa yang Lelah

Bahagia dengan Rehat Mental

Oleh Fathur Roziqin
23 Juni 2024

Alumni Raudlatul Ulum Pulang Kampung: Menginspirasi dan Berbagi Ilmu di Universitas Al-Amien Prenduan

Alumni Raudlatul Ulum Pulang Kampung: Menginspirasi dan Berbagi Ilmu di Universitas Al-Amien Prenduan

Oleh Redaksi
23 November 2024

  • Tentang
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
  • Kontributor
  • Pedoman Media Siber

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.