Sungkemkiai.com
kirim tulisan
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
Sungkemkiai.com
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
Home Kolom

Merajut Diplomasi di Perairan Sengketa: Peran Indonesia di Laut China Selatan

Devid Saputra Oleh Devid Saputra
23 Juni 2025
A A
Merajut Diplomasi di Perairan Sengketa: Peran Indonesia di Laut China Selatan

Ilustrasi: kumparan.com

Laut China Selatan merupakan kawasan maritim yang sangat diperebutkan dan menjadi salah satu titik konflik terbesar di dunia. Dengan cadangan sumber daya alam berlimpah seperti minyak bumi dan gas alam, serta jalur perdagangan internasional yang strategis, Laut China Selatan menjadi pusat perhatian global. Konflik di kawasan ini terutama melibatkan klaim dari berbagai negara Asia Tenggara seperti China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Meskipun Indonesia tidak secara langsung mengklaim wilayah yang diperebutkan, peranannya dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan sangatlah penting.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia sekaligus kekuatan ekonomi utama di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam memastikan bahwa Laut China Selatan tetap menjadi jalur navigasi yang aman dan bebas konflik. Terletak di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, Indonesia memainkan peran kunci dalam jalur perdagangan global yang melewati wilayah tersebut. Dalam menghadapi sengketa ini, Indonesia menempuh berbagai strategi diplomatik untuk menjaga keamanan dan stabilitas regional, mempromosikan perdamaian, serta melindungi kedaulatan teritorialnya.

Pendekatan diplomatik Indonesia di Laut China Selatan mencakup berbagai aspek. Melalui kerjasama ASEAN, Indonesia aktif mendorong dialog bilateral dan multilateral untuk mencari solusi damai atas sengketa. Selain itu, Indonesia juga menggunakan saluran diplomasi maritim dan pertahanan sebagai upaya untuk memperkuat posisinya. Dalam upaya ini, Indonesia secara aktif mengadvokasi penyelesaian sengketa melalui hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Di tengah dinamika geopolitik yang kompleks dan tekanan dari berbagai pihak, strategi diplomatik Indonesia dituntut fleksibel, proaktif, dan berorientasi pada hasil. Tidak hanya berfokus pada aspek keamanan, Indonesia juga berusaha menciptakan stabilitas ekonomi dan hubungan regional yang harmonis melalui negosiasi dan kerjasama.

Dengan demikian, peran Indonesia di Laut China Selatan tidak hanya berfungsi sebagai penyeimbang dalam konflik, tetapi juga sebagai pionir dalam diplomasi maritim yang bertujuan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Peran ini menggarisbawahi komitmen Indonesia terhadap keamanan dan kestabilan regional, serta menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain kunci dalam percaturan geopolitik Asia Tenggara.

Artikel ini telah diterbitkan juga di Republik Merdeka  dengan judul ‘Sejauh Mana Kita Melangkah? Evaluasi Diplomasi Indonesia di Laut China Selatan.

Tags: Devid SaputraDiplomasiLaut China SelatanStrategiUIN Raden Intan Lampung
Devid Saputra

Devid Saputra

Dosen Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Postingan Terkait

Ayat-Ayat Ekologi dalam Tafsir Hidayatul Qur’an
Kolom

Ayat-Ayat Ekologi dalam Tafsir Hidayatul Qur’an

27 Juni 2025
Menghapus Stigma Disabilitas dengan al-Qur’an dan Sains
Kolom

Menghapus Stigma Disabilitas dengan al-Qur’an dan Sains

27 Juni 2025
Gairah Menghias Masjid Mengalahkan Kepedulian terhadap Sesama
Kolom

Gairah Menghias Masjid Mengalahkan Kepedulian terhadap Sesama

27 Juni 2025
Muat Lebih Banyak

Discussion about this post

TERBARU

Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

10 Amalan Menyambut Bulan Muharram dalam Karya Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

28 Juni 2025
R.K.H. Muhammad Syamsul Arifin

R.K.H. Muhammad Syamsul Arifin, Bapak Pembaruan Banyuanyar yang Arif dan Berkemajuan

26 Juni 2025
Dalil Doa Awal Tahun Hijriyah

Ngaji Dalil Doa Awal Tahun Hijriyah

26 Juni 2025
Ayatullah Sayyid Ali Khamenei

Karamah Hujan Susu dan Karamah Hujan Rudal Balistik

26 Juni 2025
Ayat-Ayat Ekologi dalam Tafsir Hidayatul Qur’an

Ayat-Ayat Ekologi dalam Tafsir Hidayatul Qur’an

27 Juni 2025

PILIHAN EDITOR

HP Terbaik 2025, Temukan Smartphone Impian Anda

HP Terbaik 2025, Temukan Smartphone Impian Anda

Oleh Admin
17 Januari 2025

Energi Hijau Digerakkan, PLN UID Jakarta Raya Salurkan 6 Ton Biomassa ke PLTU Lontar

Energi Hijau Digerakkan, PLN UID Jakarta Raya Salurkan 6 Ton Biomassa ke PLTU Lontar

Oleh Admin
12 Desember 2024

Resensi Buku: Markesot Mencari Kebenaran

Markesot Mencari Kebenaran

Oleh Fathur Roziqin
6 Maret 2024

Alumni Raudlatul Ulum Pulang Kampung: Menginspirasi dan Berbagi Ilmu di Universitas Al-Amien Prenduan

Alumni Raudlatul Ulum Pulang Kampung: Menginspirasi dan Berbagi Ilmu di Universitas Al-Amien Prenduan

Oleh Redaksi
23 November 2024

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membiasakan Anak dalam Beribadah?

Kapan Waktu yang Tepat untuk Membiasakan Anak dalam Beribadah?

Oleh Cahya Kusumajati
26 Juni 2024

  • Tentang
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
  • Kontributor
  • Pedoman Media Siber

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.