Akidah 50 (Aqo’id seket: Jawa Red) dasar-dasar akidah ini harus menjadi maklum bagi segenap muslim. Perdebatan dikalangan teolog tidak terelakkan, apakah pengetahuan tentang Aqoid Seket cukup secara ijmal atau harus terperinci (tafshili)?. Dalam buku ini, Al Fadholi menuliskan jawaban secara ringkas, lugas dan tepat. Tidak hanya itu, penulis juga memberi penjelasan bagaimana paham seseorang dianggap ijmali dan tafsili. Tak lupa, Ia mencatat siapa saja pakar-pakar akidah yang keberatan dengan iman bermodal taqlid[1] serta sesiapa yang menganggapnya sah (hal. 19-26)
Pada bagian awal, buku ini fokus pada 50 Akidah dasar seperti sifat wajib Allah, mustahil dan sifat ja’iz. Serta 9 sifat para Rasul. Di setiap menjelaskan sifat-sifat itu, Al Fadholi menambahkan penjelasan singkat guna mempermudah pembaca. Pada bagian sifat yang dirasa perlu untuk diberikan penjelasan lebih lanjut, Penulis menambahkan catatatan yang dapat mempermudah pembaca dalam memahaminya. Sebut saja, sifat Wahdaniyat (Esa) pada bagian ini sosok yang konon pernah mengeyam pendidikan di Al Azhar itu memberi porsi cukup banyak dalam penjelasan. (hal. 59-67)
Kitab ditutup dengan motivasi dasar yang “kudu” jadi pengangan bagi masyarakat muslim. Seperti keharusan meyakini setiap sesuatu, baik-buruk, jelek-bagus, sedikit-banyak datangnya dari Allah. Agar tidak putus asa saat terpuruk, tidak pula jumawa saat di atas. (hal.108) Seorang muslim juga harus paham betul, bahwa terjerumusnya sesama muslim pada lembah dosa tidak lantas menjadikanya kafir, sebesar apapun dosa seorang muslim, ia dapat memperoleh ampunan asal mau bertaubat. (hal. 127-128)
Mulanya, kitab bertajuk Kifayatil Awam fima Yajibu Alaihim min Ilmi al Kalam ditulis guna memenuhi permintaan orang-orang terdekatnya. Sebagaimana pengakuan penulis, Muhammad bin Syafi’i Al Fadholi “Saya diminta teman-teman sejawat untuk menulis risalah[2] yang berkenaan dengan tauhid.” Eksistensinya sampai sekarang adalah bukti, betapa tulisan ulama asal Mesir ini selalu relevan untuk terus dikaji dan dijadikan kurikulum dalam bidang teologi.
Kifayatil Awam cukup familiar dikalangan masyarakat pesantren, bagi kami, kitab ini lebih cocok untuk kajian akidah tingkat lanjut. Pasalnya, ia dirasa sulit untuk dijadikan materi pengenalan akidah bagi santri baru.
Identitas Buku
Judul: Kifayatil Awam fima Yajibu Alaihim min Ilmi al Kalam
Penulis: Muhammad bin Syafi’i Al Fadholi
Penerbit: Maktabah As Salam Lirboyo
***
[1] Mengikuti pendapat orang lain (ulama) tanpa memahami sumber dan dalilnya secara jelas
[2] Risalah adalah tulisan singkat, batasan masalah dan temanya juga spesifik (Lihat dalam Ibrahim Al Bajuri, Hasyiyah Tahqiq Al Maqom, Kediri: Maktabah As Salam Lirboyo, 2017. h.13.)













Discussion about this post