Judul di atas penulis ambil dari unggahan status Kia Haji Afifuddin Muhajir di halaman Facebook pribadinya beberapa tahun yang lalu yang lengkapnya berbunyi, “Salah satu mukjizat Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang sangat menakjubkan ialah bahwa beliau bisa mengubah dunia dalam waktu yang sangat singkat.”
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dilahirkan pada tanggal 20 April tahun 571-M, tepat 35 tahun setelah tahun 536-M yang sering disebut-sebut sebagai salah satu periode paling buruk dalam sejarah bumi, atau sering disebut dengan “Tahun Kegelapan.” Bagaimana kawasan Eropa, Timur Tengah dan sebagian kawasan di Asia mengalami musim dingin vulkanik yang kemudian menyebabkan banyak terjadi kelaparan massal di seluruh dunia yang merenggut jutaan jiwa.
Musim dingin vulkanik itu terjadi setelah gunung-gunung berapi meletus, menyemburkan aerosol sulfat ke atmosfer, menghalangi sinar matahari selama 18 bulan, mengubah dan memperburuk iklim selama beberapa puluh tahun. Dunia gelap, matahari hanya bercahaya seperti rembulan, lemah, tidak bersinar sempurna. Pertanian di banyak kawasan mengalami kegagalan massal. Manusia banyak mati, sedangkan yang tersisa adalah manusia yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi.
Pada tahun 539-M hingga tahun 540-M, letusan gunung-gunung berapa masih tertadi yang kemudian menjadi pemicu berbagai penyakit, seperti pada tahun 542-M, penyakit pes menyerang manusia. Dalam National Geographic Indonesia yang mengutip John disebutkan, bagaimana selama 18 bulan itu dalam setiap harinya, matahari hanya bersinar selama empat jam, dengan sinar yang lemah, tidak jelas, tidak pernah sempurna. Pengurangan cahaya matahari itu selain menyebabkan musim dingin vulkanik juga menyebabkan berkurangnya hujan.
Pasca tahun 536-M, setelah kehadiran sosok Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam di dunia, kondisi sulit berupa kekurangan air yang disebabkan tidak turunnya hujan masih dirasakan seperti misalnya di beberapa kawasan di Jazirah Arab. Seperti diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang seorang sahabat Nabi, bagaimana di masa Nabi telah terjadi musim paceklik, ketika Nabi sedang menyampaikan khutbah, seorang Arab dari pedalaman berdiri berkata dan meminta kepada Nabi. “Wahai Rasulullah, harta telah hancur dan keluarga kelaparan. Doakan kepada Allah untuk kami.” Pinta seorang Arab pedalaman.
Mendengar permintaan itu, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kemudian mengangkat kedua tangannya, di bawah langit yang sedang tidak berawan, ia tidak menurunkan kedua tangannya sampai awan yang seperti gunung-gunung datang menyebar di udara. Hujan kemudian mulai menetes, membasahi jenggot Nabi.
hari itu hujan turun, setelah hari itu dan setelahnya lagi hingga Jum’at berikutnya, hujan masih saja turun yang kemudian banyak merobohkan bangunan hingga menenggelamkan harta benda. Orang-orang Arab pedalaman kembali kepada Nabi, meminta doa keselamatan, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kemudian berdoa:
اﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣﻮاﻟﻴﻨﺎ ﻭَﻻَ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ
Artinya: “Ya Allah, turunkan hujan di sekeliling kami dan jangan jadikan petaka bagi kami.”
Hujan kemudian reda dan tidak lagi menjadi petaka. Pada dekade dilahirkannya Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, kondisi yang tidak baik-baik saja tidak hanya menyangkut kondisi bumi, tetapi juga menyangkut persepsi manusia tentang Tuhan, tentang moral masyarakat Arab yang menjadi lingkungan sosiologis Nabi.
Di Timur, di Persia dan Asia Tengah terdapat aliran teologis Zoroastrianisme yang memiliki akar sejarah dari falsafah Persia Kuno yang menjadikan api sebagai simbol suci, melindungi manusia dari bahaya dan membawa manusia pada kesejahteraan. Ketika Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dilahirkan, api di Timur yang selama ribuan tahun tidak pernah padam milik orang-orang Zoroastrianisme menjadi padam. Di Makkah dan sekitarnya,Paganisme berkembang sangat pesat dan mendominasi, berupa praktik menyembah ragam berhala. Di Barat, Utara dan Selatan, banyak hidup dengan tradisi Kristen, Yahudi. Muhammad bin Abdullah tumbuh dan berkembang dengan tradisi agama yang hanif, dari tradisi dan ajaran Nabi Ibrahim AS yang minoritas di kawasan.
Karena kondisi bumi yang tidak sedang baik-baik saja, juga kondisi persepsi manusia tentang Tuhan yang juga sedang tidak baik, kemudian banyak berpengaruh terhadap moral manusia. Seperti misalnya bagaimana Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam harus berhadapan dengan tradisi pembunuhan anak-anak gadis di kalangan masyarakat Arab.
Qais bin Ashim at-Tamimi dari Bani Tamim, keturunan Tamim bin Murr, termasuk suku Arab besar yang mendiami Najd dan Hijaz mendapatkan serangan dari penguasa Irak, yaitu Nu’man bin Mundzir yang kemudian memenangkan peperangan, memboyong rampasan dan tawanan perang, termasuk para gadis dari Bani Tamim yang kemudian telah banyak menikah dengan orang-orang Irak. Qais bin Ashim at-Tamimi meminta agar gadis-gadis itu dikembalikan kepada Bani Tamim, tapi kemudian gadis-gadis Bani Tamim banyak yang memilih tinggal bersama suaminya, tidak memilih orang tuanya, termasuk yang mengambil keputusan tersebut adalah putri Qais yang kemudian kecewa pada keputusan putrinya. Ia lalu bertekad akan membunuh setiap anak perempuannya yang lahir di kemudian hari. Tradisi membunuh anak perempuan menyebar di lingkungan suku-suku Arab, terutama di kalangan Bani Tamim.
Islam lalu datang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang oleh Al-Quran disebut sebagai suri tauladan bagi manusia dan rahmat bagi seluruh alam. Abad Keenam Masehi memang dicatat sebagai periode paling buruk dalam sejarah bumi, dalam sejarah manusia, tapi pada abad keenam Masehi pula oleh umat Islam dicatat sebagai abad terbaik, karena di abad tersebut lahir sosok Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang salah satu mukjizatnya adalah mengubah dunia dalam waktu singkat.
Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah mengubah tatanan dunia, kepercayaan masyarakat, adat istiadat, dan norma. Ia menandingi politeisme dengan agama tauhid, melawan penindasan terhadap orang-orang lemah dan kaum perempuan selama 13 tahun di Makkah dan 10 tahun di kota Madinah. Islam telah menjadi agama lebih dari dua milyar manusia di seluruh dunia, dan nama Muhammad menjadi nama paling populer dan paling banyak digunakan di seluruh dunia. Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam 1447-H, selamat merayakan perubahan.
Discussion about this post