Sebentar lagi tahun baru Islam akan tiba, tidak seperti pergantian tahun baru masehi, biasanya pergantian tahun baru Islam sarat hubungannya dengan pembacaan do’a akhir tahun dan do’a awal tahun. Selain pembacaan do’a tersebut, sebenarnya masih banyak lagi amalan yang biasa dilakukan oleh seorang muslim selama di bulan Muharram.
Adalah KH. Hasan Abdillah Ahmad dari Glenmore, Banyuwangi yang juga merupakan putra dari pasangan KH. Achmad Qusyairi Shiddiq dan Ny. Hj. Fatmah menuliskan sebuah risalah kecil yang berjudul “Risalah Al-Istiqamah”. Kitab yang diselesaikan pada tanggal 11 Shafar 1411 H / 08 September 1990 ini berisikan berbagai amaliyah yang hendaknya dilakukan oleh seorang muslim dalam setahun. Salah satunya adalah 10 amaliyah yang dilakukan di bulan Muharram.
Latar belakang penulisan kitab ini adalah karena pada suatu hari, ada santri Kiai Hasan yang bernama Ahmad Suyuthi dari Demak (ada yang mengatakan Semarang) yang dinasehati oleh Kiai Hasan agar tekun melaksanakan amal ibadah. Kemudian Ahmad Suyuthi mengusulkan kepada Kiai Hasan agar mengumpulkan dan menuliskan amaliyah yang biasa beliau lakukan selama satu tahun menjadi satu buku dan tentunya buku/ kitab ini nantinya diharapkan akan menjadi pedoman bagi kalangan luas. Maka Kiai Hasan pun memberikan respon positif dan Suyuthi ini kemudian ditunjuk oleh Kiai Hasan untuk menuliskan berbagai amalan yang biasa beliau terapkan selama setahun beserta berbagai amalan lainnya plus dengan fadhilah (keutamaan) –nya.
Adapun amalan tersebut yang pertama ialah, memperbanyak shadaqah. Kemudian amalan yang kedua, ialah mandi pada tanggal 10 Muharram. Faidahnya menurut Kiai Hasan agar orang tersebut tidak diberikan ujian penyakit dalam waktu setahun, kecuali mati. Lalu amalan yang ketiga ialah memberikan minum kepada orang walau satu tegukan. Faidahnya agar kelak di hari akhir kita tidak diberikan rasa haus dan digolongkan sebagai orang yang tidak melakukan maksiat. Kemudian amalan yang keempat adalah mengusap atau memberi santunan kepada anak yatim. Fadhilahnya sebagaimana yang dipaparkan oleh Kiai Hasan, ia sekan-akan memberi santunan kepada anak yatim sedunia.
Lalu amalan yang kelima ialah, menjenguk orang yang sakit pada tanggal 10 Muharram. Fadhilahnya seakan-akan mereka sedang menjenguk orang sakit sedunia dan amaliyah ini juga biasa dilakukan oleh Rasulullah. Adapun amalan yang keenam adalah shalat sunnah mutlak 4 rakaat di waktu dhuha dengan membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 11 kali setelah membaca Fatihah. Faidahnya disebutkan dalam kitab Nuzhatul Majalis bahwa dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah selama 50 tahun. Lalu amalan yang ketujuh adalah memakai celak dari batu itsmid pada tanggal 10 Muharram yang faidahnya agar kita terhindar dari penyakit mata. Kemudian amalan yang kedelapan adalah menambahi porsi nafkah yang diberikan kepada keluarga kita. Faidahnya agar kelak kita diberi keluasan rizki oleh Allah Ta’alaa. Lalu amaliyah kesembilan adalah melaksanakan puasa sunnah ditanggal 10 Asyura yang faidahnya seperti puasa dalam setahun dan seperti puasanya para nabi. Amaliyah kesepuluh adalah memperbanyak ibadah pada tanggal 10 Muharram yang faidahnya diberikan pahala ibadahnya ahli bumi dan langit.
Demikian lah kesepuluh amalan dari Kiai Hasan Abdillah yang dapat kita laksanakan di bulan Muharram, dimana pahala dan faidahnya sangat besar sekali. Wallahu A’lam.
Discussion about this post