Fashion merupakan hal yang sangat di gandrungi dikalangan anak muda khususnya pada wanita generasi Z. Fasion tidak pernah berhenti berkembang bahkan terus meroket apalagi dengan perkembangan sosial media yang semakin canggih seperti saat ini. Salah satu tren fashion ang sedang banyak diikuti dikalangan generasi Z khususnya para muslimah adalah tren hijab pashmina kaos tanpa jarum.
Tren hijab pashmina kaos tanpa jarum sebenarnya bertujuan unuuk mempermudah para hijabers dalam menggunakan hijab anti ribet dan stylish. Namun, tren hijab ini dapat memperlihatkan bagian aurat wanita salah satunya adalah leher. Fenomena juga ini menumbulkan Fear Of Missing Out atau yang biasa disebut dengan FOMO.
FOMO adalah orang yang tidak mau ketinggalan akan suatu tren yang sedang popular di media sosial. FOMO dipengaruhi oleh media sosial yang semakin maju dan mudahnya kita dalam mengakses hal apapun, salah satu aplikasi yang popular pada saat ini adalah TikTok. Tren Tiktok yang paling mempengaruhi bagi penggunanya adalah salah satunya tren fashion yang dibuat oleh para content creator dalam hal ini adalah tren hijab pashmina kaos tanpa jarum.
Apa aitu FOMO?
FOMO adalah keinginan seseorang untuk terus mengikuti tren-tren yang ada di media sosial. FOMO membuat seseorang selalu mengikuti apa yang dianggap kekinian yang tidak ingin dianggap ketinggalan zaman dengan tidak mengikuti tren terbaru tersebut.
Generasi Z merupakan generasi yang lahir di era berkembangnya teknologi dan informasi yang mudah terpaparnya hal-hal yang sedang tren di media sosial. Pada generasi inilah mereka banyak menggunakan sosial media seperti Instagram, TikTok, dan Youtube dalam mencari inspirasi fashion khususnya dalam hal ini adalah penngunaan hijab pashmina kaos tanpa jarum yang sedang banyak digunakan oleh para influencer dan diikuti oleh generasi Z.
Pengaruh Media Sosial terhadap Tren Hijab Pashmina Kaos tanpa Jarum
Media sosial memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan fashion khususnya tren fashion hijab pashmina kaos tanpa jarum. Content creator atau para influencer yang sering memperkenalkan gaya dalam penggunaan hijab dengan membuat konten-konten tentang hijab tutorial. Konten-konten tersebut kemudian di upload di media sosial seperti tiktok, Instagram, dan lain-lain dengan tujuan agar tutorial hijab tersebut dapat diikuti bagi pengikutnya.
Kecepatan dalam penyebaran tren melalui media sosial mendorong munculnya fenomena FOMO. Ketika seorang conten creator atau influencer yang digemari dengan menggunakan gaya hijab pashmina kaos yang terlihat stylish akan mendorong seseorang untuk mengikuti gaya tersebut. Konten tersebut biasanya diikuti dengan komentar-komentar pujian sampai keinginan untuk menggunakan gaya hijab yang sama. Hal ini menunjukkann bahwa fenomena FOMO pada wanita generasi Z sangat mempengaruhi dalam fashion.
Alasan Populernya Tren Hijab Pashmina Kaos tanpa Jarum pada Wanita Generasi Z
Alasan yang menjadi faktor utama hijab pashmina kaos tanpa jarum begitu banyak diminati oleh Wanita muslim di generasi Z adalah simple dan kenyamanannya. Pashmina kaos memiliki bahan yang sangat nyaman digunakan sehari-hari dengan kondisi cuaca di indoneasia yang cukup panas. Bahan kaos merupakan bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik sehingga dapat gunakan dengan nyaman sepanjang hari. Selain itu, bahan pashmina kaos yang memiliki bahan yang stretchy, mudah dibentuk atau diatur, dan stay tanpa takut melorot.
Namaun, penggunaan pashmina kaos tanpa jarum menimbulkan suatu permasalahan dimana pada pemakaian hijab ini sering kali tidak menutupi bagian leher dengan sempurna padahal itu merupakan bagian aurat Wanita. Satu sisi, tren ini dianggap modis dan mudah diikuti sedangkan disisi lain, tren ini melanggar ketentuan syarat hijab dalam ajaran agama islam.
Bagaimana Pandangan Islam terhadap Tren Ini?
Hijab dalam islam bukan hanya tentang simbol, namun hijab merupakan salah satu bentuk ketaatan seorang hambanya kepada Allah SWT dengan mengikuti perintah agama untuk menutup aurat dengan sempurna. Dalam islam penggunaan hijab dengan mengikuti tren fashion tidak adanya larangan selagi penggunaannya masih sesuai dengan syarat dalam agama. Allah berfirman pada surah An-Nur ayat 31 :
Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.
Ayat diatas menegaskan tentang kewajiban untuk menutup bagian aurat dengan menggunakan hijab yang benar. Dapat disimpulkan bahwa hijab yang dapat menampilkan bagian aurat wanita salah satunya adalah leher maka hal ini tidak sesuai syariat islam karena islam mengartikan hijab bukan hanya fashion belaka namun juga adanya nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Mengatasi FOMO dalam Berhijab
Mengatasi fomo dalam berhijab khususunya untuk generasi Z adalah menanamkan kesadaran dan pemahaman terkait dengan tujuan berhijab. Bahwa hijab bukan hanya sebuahfashion yang harus mengikuti sebuah tren, melaikan hijab merupakan bentuk ketaatan bagi Wanita Muslimah kepada Allah SWT. Maka dari itu, pentingnya untuk menanamnkan tujuan dalam menggunakan hijab kepada generasi muda. Sebagai generasi muda untuk apat menggunakan media sosial dengan bijak dengan cara bahwa semua tren yang ada tidak semuanya dapat diikuti apalagi hal tersebut sampai melanggar syariat.
Akhir kata, tren hijab pashmina kaos tanpa jarum yang sering diikuti oleh generasi Z dengan tidak sengaja memperlihatkan bagian leher yang merupakan penggunaan hijab yang tidak sempurna secara syariat islam. FOMO yang terjadi di kalangan generasi muda membuat mereka berkeinginan terus mengikuti tren tersebut tanpa mempertimbangkan dalam aspek agama. Oleh karena itu, perlunya edukasi hijab bukan hanya bagian fashion namun juga ketaatan kepada Allah SWT.
Discussion about this post