Sungkemkiai.com
kirim tulisan
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
Sungkemkiai.com
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
Home Kolom

Menghapus Stigma Disabilitas dengan al-Qur’an dan Sains

Muqsid Mahfudz Oleh Muqsid Mahfudz
27 Juni 2025
A A
Menghapus Stigma Disabilitas dengan al-Qur’an dan Sains

Ilustrasi foto disabilitas. (Foto: Dok. Istimewa)

Patria Tjahjani mengatakan jika kelainan genetik sudah diterangkan dalam QS. al-Hajj [22]:5.[1] Dalam sains ini disebabkan oleh gagalnya kromosom dalam memisah sel selama proses reproduksi (Nondisjunction). Faktor utamanya masih misteri, meski Bagheri (2015) pernah menyebut disebabkan perkawinan sedarah.[2]

Tidak heran, jika mitos disabilitas dipandang sebagai kutukan yang menemukan legitimasinya dalam kultur keagamaan. Padahal, sejak Konvensi Internasional tahun 2008, disabilitas telah diakui sebagai variasi perkembangan manusia dengan metode khusus, bukan tidak normal.

Diskriminasi Penyandang Disabilitas

Sebelum adanya Konvensi PBB tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, mitos dan teks Agama yang disalahpahami telah memutus kesempatan penyandang disabilitas untuk berprestasi dan bersosial secara normal. Merosotnya empati juga semakin menjerumuskan eksistensi sosial mereka.

Sebab, yang diganggu bukan lagi akses, tapi mental kehidupannya. Kita bisa buktikan itu dalam fenomena ‘dark jokes’ di sosial media dengan dalih ‘humor’. Alya Zahra, 3/2/2025 di laman kumparan.com mengabarkan-Menkomdigi Meutya Hafid menyatakan jika 56 % penyandang disabilitas lebih sering mengalami perundungan di internet.

Darojatun Karomalloh, 24/12/2024 di laman kemensos.go.id juga memaparkan, bahwa pekerja disabilitas masih berjumlah 0,55 % dari total tenaga kerja nasional. Menurutnya, stigma dan representasi media sama-sama mencerminkan jika keberhasilan bukanlah hal yang wajar bagi mereka.

Kondisi ini cukup kompleks, sebab dari awal mereka tidak dicetak untuk berpendidikan. Melainkan dibentuk untuk dikasihani, yang menjadikan mereka serba ketergantungan. Dalam istilah Seligman, kondisi itu disebut Learned Helplessness, dimana ketidakberdayaan yang dibiarkan akan menciptakan defisit psikologis dan neurologis. Dengan demikian, disabilitas tentu akan lebih rentan mengalaminya.

Disabilitas dalam Pandangan al-Qur’an

Setidaknya ada 5 ayat dalam al-Qur’an yang menyinggung makna cacat fisik, sementara terma lainnya berkonotasi pada cacat teologis. Yakni dalam QS. ‘Abasa [80]: 1-2, QS Ali ‘Imran [3]: 49, QS. al-Nur [24]: 61, QS. al-Fath [48]: 17 dan QS. al- Mâidah [5]: 110.

Masrur dan Tafsir (2022) mengutip keterangan Syaikh Nawawi Banten terkait teguran Allah pada Nabi dalam merespon kedatangan Ummi Maktum dibalik turunya ayat QS. ‘Abasa [80]: 1-2.[3] Begitu juga dengan Muhayah, 04/8/2021 di laman pta-banten.go.id, dengan merujuk Tafsir Munir al-Zuhaili. Keduanya menyimpulkan jika Islam menjunjung tinggi kesetaraan penyandang disabilitas.

Bahkan Muhayah menyatakan jika diskriminasi pada mereka dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan, sebab tidak ditemukan satupun dalil yang mendukung. Al-Qur’an justru mendorong pemberdayaan terhadap mereka sebagaimana al-Shabuni sebut sebagai poin dari QS. al-Nur [24]: 6 dalam Rawaiu al-Bayan fi Tafsir Ayat al-Ahkam.

Kemudian, banyaknya tokoh seperti Stephen Hawking harusnya telah merobek stigma, yang bahkan dalam Islam sendiri itu tidak sedikit. Misalnya Abdurrahman bin Auf, Imam al-Tirmidzi, Thaha Husein, dan masih banyak lagi.

Temuan Sains Tentang Disabilitas

Bahkan sains lebih tegas dalam menentang diskriminasi itu. Misalnya Hehir (2016) dalam penelitiannya terhadap 68.000 siswa di Amerika Serikat.[4] Ia menyatakan bahwa penyandang disabilitas hakikatnya mampu belajar secara efektif, bahkan tidak jarang mereka menunjukkan prestasi akademik yang luar biasa.

Kemudian Silberman dalam risetnya tentang Autisme (2015),[5] ia menjelaskan jika perilaku mereka bukanlah sebuah kecacatan, melainkan ragam dari model kognisi yang alamiah. Bahkan dengan kondisi demikian, mereka mampu memiliki otak yang lebih simetris dari kita.

Demikian menurut Rosdianah (2024) sebab sistem  koneksi antara tubuh, otak, dan saraf, memang memiliki sifat dasar untuk beradaptasi.[6] Termasuk bagi penyandang disabilitas Dalam otak, dikenal neuroplastisitas. Sebuah kemampuan adaptasi stimulus yang bahkan akan aktif setelah mengalami cedera. Sisa jaringan yang tidak rusak akan beradaptasi dan mengambil alih fungsi melalui sistem reorganisasi.

Itu juga berlaku dalam mekanisme fisiologis (Homeostasis). Makanya, tidak jarang mereka memiliki kekuatan kognitif atau otot tertentu yang jauh lebih kuat dari yang lain.Sementara dari sisi psikologis, Masten (2001) menyatakan bahwa disabilitas berkembang bukan karena sebuah keajaiban, melainkan sebab kemampuan pulih (Resiliensi)  merupakan hal universal dan tidak langka bagi mereka.[7]

Lain halnya dengan hasil penelitian Accenture (2018),[8] sebuah  perusahaan global di Irlandia. Dalam riset selama 3 tahun, menyimpulkan bahwa 140 dengan pekerja disabilitas  di Amerika Serikat, telah mengalami 28 % kenaikan pendapatan. Survei ini bahkan mengatakan bahwa pekerja disabilitas memiliki loyalitas kerja tinggi, absensi lebih rendah, dan motivasi kerja yang kuat.

Meski fakta ini sangat bergantung pada kadar kerusakan dan inklusivitas lingkungan, namun Ableisme tetap saja tidak seharusnya berlaku dalam masyarakat yang mengaku modern.  Dalam istilah, ini dikenal dengan neurodiversity, sebuah definisi yang menolak neurotypical sebagai dikotomi, dan menuntut agar disabilitas dikeluarkan dari kajian patologi neurologis.[9]

Simpulan

Secara konteks QS al-Hajj [22]:5 memastikan jika Yaumul Ba’ats akan terjadi dengan bukti diferensiasi penciptaan manusia (al-Razi, 2004).[10] Menurut al-Baghawi (1997),   dari fenomena ini manusia justru akan mengerti atas kewajiban, larangan, dan kebutuhan mereka dalam beribadah.[11] Sementara al-Baqa’i (2006) mengatakan jika banyaknya variasi yang tidak mungkin hanya gara-gara hukum alam ini, membuktikan bagaimana besar dan luasnya anugerah dari Allah.[12] Dalam artian, Ableisme juga telah menolak bahwa disabilitas merupakan bagian dari ragam anugerah itu.

***

[1] Nur Patria Tjahjani, “Kelainan Genetik Klasik: Tinjauan Penciptaan Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an”, Mudarrisa, Vol. 5, No. 2, (2013), 237 & 247

[2] Mansooreh Bagheri dkk, “A Study of Consanguineous Marriage as A Risk Factor for Developing Comitant Strabismus”, Community Genet, (2015), 177–180

[3] Masrur & Tafsir, Penafsiran Ayat Difabel dalam Al-Qur’an Perspektif Mufassir Nusantara (Semarang, UIN Walisongo, 2022), 6 & 33.

[4] Thomas Hehir dkk, A Summary of the Evidence on Inclusive Education (Brazil: Abt Associates, 2016), p. 13–14.

[5] Steve Silberman, NeuroTribes: The Legacy of Autism and the Future of Neurodiversity (New York: Avery, 2015), 20 & 367.

[6] Rosdianah, Neuroplastisitas: Kemampuan Otak Beradaptasi (Jakarta: Bukuloka, 2024), 29-49.

[7] Ann S. Masten, “Ordinary magic: Resilience Processes in Development,” American Psychologist, vol. 56, no. 3, (2001), p. 227–238.

[8] Accent on the Future, Getting to Equal: The Disability Inclusion Advantage (Alexandria: Disability.IN, 2018), p.3-4

[9] Robert Chapman, “Defining Neurodiversity for Research and Practice”. (Boca Raton:  Routledge, 2020), 220.

[10] Fakhruddin al-Razi, Mafatihul Ghaib, vol. 23 (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 2004), p. 8

[11] Muhammad al-Husayn al-Baghawi, Ma’alim At-Tanzil fi Tafsir al-Qur’an, vol. 5 (Riyadh: Dar Taiba, 1997), p.366.

[12] Burhanuddin al-Baqa’i, Nazm ad-Durar fi Tanasub al-Ayat wa al-Suwar, vol.13 (Beirut: Darul Kutub Islamiyah, 2006), P. 9.

Tags: Al-QuranSains
Muqsid Mahfudz

Muqsid Mahfudz

Lahir di Pamekasan, Madura. Pernah kuliah di STAI Al Anwar Sarang Rembang.

Postingan Terkait

Ayat-Ayat Ekologi dalam Tafsir Hidayatul Qur’an
Kolom

Ayat-Ayat Ekologi dalam Tafsir Hidayatul Qur’an

27 Juni 2025
Gairah Menghias Masjid Mengalahkan Kepedulian terhadap Sesama
Kolom

Gairah Menghias Masjid Mengalahkan Kepedulian terhadap Sesama

27 Juni 2025
perempuan solehah
Kolom

Cermin Aisyah dalam Generasi Perempuan Milenial dan GEN  Z

27 Juni 2025
Muat Lebih Banyak

Discussion about this post

TERBARU

GM Witel Jakarta Inner Hadiri Upacara dan Prosesi Kurban 1446 H di Masjid Al-Ihsan

GM Witel Jakarta Inner Hadiri Upacara dan Prosesi Kurban 1446 H di Masjid Al-Ihsan

11 Juli 2025
GM Witel Jakarta Inner Dampingi EVP Telkom Regional II dalam Kunjungan ke Kantor Wali Kota Jakarta Barat

GM Witel Jakarta Inner Dampingi EVP Telkom Regional II dalam Kunjungan ke Kantor Wali Kota Jakarta Barat

11 Juli 2025
Sound Horeg

Bahaya Sound Horeg

6 Juli 2025
Haflatul Imtihan LPI Nurul Jadid Sukses Digelar

Haflatul Imtihan LPI Nurul Jadid Sukses Digelar

1 Juli 2025
Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

10 Amalan Menyambut Bulan Muharram dalam Karya Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

28 Juni 2025

PILIHAN EDITOR

Haji Mabrur, Bukan Sekadar Gelar (Refleksi Musim Haji 1446 H)

Haji Mabrur, Bukan Sekadar Gelar (Refleksi Musim Haji 1446 H)

Oleh Jamal Muhammad
12 Juni 2025

Masjid: Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah

Masjid: Lebih dari Sekadar Tempat Ibadah

Oleh Redaksi
17 Januari 2024

Drama Korea Terbaik 2025 yang Tidak Boleh Dilewatkan

Drama Korea Terbaik 2025 yang Tidak Boleh Dilewatkan

Oleh Admin
26 Mei 2025

Dion Wiyoko Hadir di 3rd Ciputra Film Festival, Bagikan Pengalaman di Sesi Eksklusif "Unseen Series"

Dion Wiyoko Hadir di 3rd Ciputra Film Festival, Bagikan Pengalaman di Sesi Eksklusif “Unseen Series”

Oleh Admin
11 Juni 2024

Menggali Potensi Bisnis Digital di Era AI, Jangan Sampai Tertinggal!

Menggali Potensi Bisnis Digital di Era AI, Jangan Sampai Tertinggal!

Oleh Admin
10 April 2025

  • Tentang
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
  • Kontributor
  • Pedoman Media Siber

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.