Sungkemkiai.com
kirim tulisan
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
No Result
View All Result
Sungkemkiai.com
No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah
Home Telaah

Alfiyah Bahiyah: Nadzam Ringkasan Asybah Wan Nadzair Imam Suyuthi yang Ditulis KH. Abdul Halim, Bangsalsari, Jember

Akmal Khafifudin Oleh Akmal Khafifudin
18 Juni 2024
A A
Alfiyah Bahiyah: Nadzam Ringkasan Asybah Wan Nadzair Imam Suyuthi yang Ditulis KH. Abdul Halim, Bangsalsari, Jember

Resensi Kitab: Alfiyah Bahiyah

Secara etimologis, Qawa’id Fiqhiyyah terdiri dari dua kosa kata, yaitu al-Qawaid dan al-Fiqhiyyah. Al-Qawaid adalah bentuk jama’ dari mufrad “qaidah” berarti “al-asas” yang bermakna dasar atau pondasi. Sementara itu, al-Fiqhiyyah berasal dari kata “al – fiqh” yang ditambah “ya’ nisbah” yang berfungsi sebagai penjenisan atau membangsakan. Karenanya al-Qawaid al-Fiqhiyyah secara bahasa bermakna kaidah-kaidah yang dibentuk berdasarkan hasil pemahaman para mujtahid terhadap nash Al-Qur’an dan Sunnah.

Adapun secara terminologis para ulama’ memberikan definisi yang beragam terkait dengan Qawaid Fiqhiyah. Dalam kitab At-Ta’rifat, Qawaid Fiqhiyah didefinisikan sebagai berikut :

قَضِبَةٌ كُلَّيَةٌ مُنْتطَبِقٌ عَلَى جَمِيعِ جُزْئِيَاتِهَا

“Ketentuan universal yang bersesuaian dengan bagian-bagiannya”

Beragam ulama’ mendalami kajian fan keilmuan ini yang salah satunya adalah Al Imam Ibn Al-Kutub Al-Hafidz Jalaluddin As-Suyuthi. Materi Qawaid Fiqhyiyah yang termaktub dalam kitab Asybah Wan Nadzair karyanya seakan menjadi pembahasan menarik untuk dikaji lebih mendalam di kalangan ulama Nusantara, khususnya mereka yang pakar di bidang ushul-furu’. Sebut saja ada KH. Ahmad Sahal Mahfudz Kajen, Pati yang memberikan catatan secara detail seputar Qawaid Fiqhiyah pada kitab Asybah-nya Imam Suyuthi ini ketika beliau menimba ilmu kepada KH. Zubair Dahlan (abah KH. Maimun Zubair). Kini catatan beliau tersebut dicetak dengan judul “Anwarul Bashair Alaa Ta’liqat Asybah Wan Nadzair Lil Imam Suyuthi”.

Begitupun dengan seorang ulama asal tapal kuda yang pernah menimba ilmu kepada Hadrotus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari. Beliau adalah KH. Abdul Halim Rohman, pendiri Pondok Pesantren Mamba’ul Khoiriyatil Islamiyyah (PP. MHI) yang tinggal di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Salah satu turots peninggalan Kiai Halim yang hingga kini masih diajarkan kepada para santri adalah kitab “Alfiyah Bahiyah Fii Al Qowa’id Al Fiqhiyyah : Mandzumah Asybah Wan Nadzair Lil Imam Abdurrahman Jalaluddin As Suyuthi”.

Tidak ada keterangan enskripsi yang jelas nadzam ini mulai ditulis tahun berapa dan selesai ditulis tahun berapa. Namun menurut Agus Danial Reza, nadzam ini pada awalnya merupakan catatan ngaji seorang santri bernama Kiai Jufri yang privat dengan Kiai Halim berkaitan dengan kaidah fiqhiyah yang termaktub dalam kitab Asybah-nya Imam Suyuthi ini. Sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu Kiai Halim menanyakan materinya dari bab mana. Setelah muthola’ah sebentar, beliau pun menulis materi dalam kitab Asybah tersebut dengan model nadzam yang ditulis secara otodidak di papan tulis dan kemudian beliau mengupas secara detail perihal kaidah fiqhiyah yang sedang dibahas. Pada mulanya nadzam ini tersusun sampai pada 800 bait dan Kiai Halim tidak meneruskan penulisan nadzam Alfiyah Bahiyah dikarenankan udzur atas usianya.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Kiai Ruhaini, salah satu alumni sepuh pesantren MHI. Beliau menuturkan, “Alfiyah Bahiyah itu kitab Qaidah Fiqhiyah yang mana beliau (Kiai Halim) nulisnya sambil ngajar. Ketika pelajaran gitu, Romo Kiai tidak menyiapkan materi. Santri yang namanya Kiai Jufri ini (datang / ngaji) di ndalem baru dituliskan. Kiai Halim bertanya kemarin sampai mana? dari bab niki kiai. Langsung beliau nulis, ngarang (otodidak) ketika itu sudah”. 

Menurut penuturan Gus Reza, Kiai Jufri yang merupakan santri seniornya tersebut meminta izin kepada Kiai Halim untuk menyempurnakan Alfiyah Bahiyah-nya beliau menjadi 1000 bait. Atas izin Kiai Halim, akhirnya Kiai Jufri pun menyempurnakan dengan menambahkan 200 bait ke dalam nadzam Qawaid Fiqhiyah tersebut. Hal tersebut merupakan suatu kelumrahan di kalangan santri senior yang mana mereka menyempurnakan karya gurunya.

Sebagaimana Imam Jaluddin Al-Mahalli yang menulis sebuah kitab tafsir yang tidak sampai selesai beliau tulis sudah wafat dan penulisan kitab tafsir tersebut kemudian diteruskan serta disempurnakan oleh salah satu santri seniornya yang bernama Imam Jalaluddin As-Suyuthi. Jadilah kitab tafsir tersebut kini masyhur di kalangan pesantren dengan julukan “Tafsir Jalalain”.

Waba’du, melalui goresan pena inilah penulis sedikit ingin memaparkan karya-karya Ulama’ Nusantara yang tujuannya agar para santri/penimba ilmu sekarang semakin mengerti akan keluasan khazanah turots ulama’ kita di bumi Nusantara tercinta ini. Wallahu ‘Alam Bishowwab…

Tags: Alfiyah BahiyahResensi KitabUlama Indonesia
Akmal Khafifudin

Akmal Khafifudin

Mahasiswa UIN KH. Achmad Siddiq Jember yang merupakan alumnus Ponpes Darul Ulum Jombang dan Ponpes Minhajut Thullab Glenmore, Banyuwangi. Kini penulis nyantri di Ponpes Darul Amien Gembolo, Banyuwangi serta merintis Perpustakaan di Pesantren tersebut.

Postingan Terkait

Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi
Syariah

10 Amalan Menyambut Bulan Muharram dalam Karya Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

28 Juni 2025
Konsep Rumah Ideal dalam Kitab Al Kaafi fii Tafsiri Surah Al Kahfi
Telaah

Konsep Rumah Ideal dalam Kitab Al Kaafi fii Tafsiri Surah Al Kahfi

27 Juni 2025
Novel Lelaki Tua dan Laut
Telaah

Review Novel Lelaki Tua dan Laut: Santiago adalah Bapak, Manolin adalah Saya, Ikan Marlin adalah Kamu yang Tertaklukan

27 Juni 2025
Muat Lebih Banyak

Discussion about this post

TERBARU

Sound Horeg

Bahaya Sound Horeg

6 Juli 2025
Haflatul Imtihan LPI Nurul Jadid Sukses Digelar

Haflatul Imtihan LPI Nurul Jadid Sukses Digelar

1 Juli 2025
Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

10 Amalan Menyambut Bulan Muharram dalam Karya Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

28 Juni 2025
R.K.H. Muhammad Syamsul Arifin

R.K.H. Muhammad Syamsul Arifin, Bapak Pembaruan Banyuanyar yang Arif dan Berkemajuan

26 Juni 2025
Dalil Doa Awal Tahun Hijriyah

Ngaji Dalil Doa Awal Tahun Hijriyah

26 Juni 2025

PILIHAN EDITOR

Memaknai Ajaran dan Hikmah Larangan Marah dalam Islam

Memaknai Ajaran dan Hikmah Larangan Marah dalam Islam

Oleh Rahmadiah Nur Ramadhani
18 Juli 2024

Biografi K.H. Hasyim Asy’ari: Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

Biografi K.H. Hasyim Asy’ari: Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

Oleh Redaksi
10 Juli 2023

merebahkan sapi dengan kerangkeng besi

Cara Aman Merebahkan Sapi

Oleh KH. Ma'ruf Khozin
8 Juni 2025

Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

10 Amalan Menyambut Bulan Muharram dalam Karya Kiai Hasan Abdillah Banyuwangi

Oleh Akmal Khafifudin
28 Juni 2025

Pentingnya Niat pada Waktu Belajar: Perpektif Kitab Ta’limul Muta’alim

Pentingnya Niat pada Waktu Belajar: Perpektif Kitab Ta’limul Muta’alim

Oleh Shinta Ayu Cahyaningrum
15 Juli 2024

  • Tentang
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
  • Kontributor
  • Pedoman Media Siber

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Kolom
  • Telaah
  • Khazanah
  • Mozaik
  • Syariah
  • Tasawuf
  • Uswah
  • Tokoh
  • Doa
  • Khutbah

© 2025 sungkemkiai.com - All Rights Reserved.