Ilmu adalah kunci segala kebaikan dan pengetahuan. Dalam ajaran agama Islam, ilmu merupakan sarana untuk menjalankan apa yang Allah perintahkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tholabul Ilmi Faridhotun ala Kulli Muslimin wal Muslimat”
Artinya: Menuntut Ilmu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan.
Dari hadist di atas sudah diterangkan bahwa: menuntut ilmu bukan hanya kewajiban bagi laki-laki saja tetapi juga bagi seorang perempuan. Islam mengajarkan kita untuk selalu belajar. Kita belajar bukan membuat kita lebih unggul atau lebih hebat dari seorang laki-laki, kita menuntut ilmu bukan membuat kita menjadi sombong, angkuh, dan merasa lebih tinggi dari yang lainya atau lebih hebat daripada suami kita, itu tentu saja tidak.
Karena perempuan jika ingin dihormati kalau mau terhormat maka harus berilmu, tidak bisa perempuan itu kalau tidak berilmu maka dia akan sendirinya merendahkan dirinya. Islam benar mengangkat derajat perempuan tapi kalau dia tidak berilmu dia tidak akan mengetahui bagaimana memuliakan dirinya sendiri. sebagai seorang perempuan. Inilah mengapa pentingnya seorang wanita harus berpendidikan dan bisa mengaji. Jika ada orang yang mengatakan bahwa wanita itu setengah akalnya, kurang akalnya, tidak sempurna akalnya maka nabi tidak akan mungkin mengambil keputusan dari ide istrinya.
Perempuan bisa menjadi barometer dalam sejarah Islam, jika perempuan tidak berpendidikan dan mumpuni nabi tidak akan mengatakan “ Ambillah separuh Agama kalian”, ini khitobnya kepada sahabat dan umat muslim pada saat itu, yang kebanyakan adalah laki-laki “khudhu nisfatin mingkum min hadzihil khumaira” ini dimaksudkan untuk Sayyidah Aisyah R.A. maka dari itu banyak sekali sahabat, umat Islam, para tabi’in yang berguru dan belajar kepada sayyidah Aisyah terlebih lagi ketika setelah Rasulullah SAW wafat. Inilah pentingnya seorang perempuan harus berpendidikan, dan harus bisa mengaji, demi
Banyak wanita yang mengatakan buat apa sekolah tinggi-tinggi jika pada akhirnya tetap di rumah? Bahkan dalam agama juga dikatakan bahwa seorang muslimah harus terus belajar, bagaimana kita bisa mengharapkan anak-anak yang terdidik dengan benar, dengan baik jika mereka dididik dengan perempuan yang tidak berpendidikan. Seorang perempuan adalah madrasah pertama atau madrasatul Ula untuk anak-anaknya. Kalau laki-laki hanya mendidik satu orang, tapi perempuan apabila dia melahirkan anak perempuan maka dia akan mendidik satu bangsa. Maka dari itu seorang perempuan jika akan menjadi pendidik maka dia harus terdidik terlebih dahulu.
Dari beberapa pernyataan di atas sudah jelas bahwa wanita akan semakin mulia, semakin terhormat, apabila dia memiliki ilmu. Teman-teman perempuan sekalian ayo kita giat belajar, kita belajar untuk mendidik diri kita terlebih dahulu agar kita menjadi orang yang terdidik dari ilmunya, dari akhlaknya, kemudian kita bisa mendidik anak-anak kita, orang-orang disekitar kita agar lebih baik lagi. Diawali dengan pendidikan akhlak, kemudian lanjutkan pendidikan tentang fiqih.
Mengapa setelah akhlak kemudian fiqih? Karena kehidupan sehari-hari kita ini penuh dengan ibadah, bisa disampaikan kita diciptakan di dunia tujuanya adalah untuk beribadah dan tentunya ibadah yang kita lakukan ini memiliki ilmu, ilmu agar ibadah kita sah ini adalah ilmu fiqih, dan jangan lupa setelah kita berusaha dalam mendidik, dan berusaha supaya terdidik dan jangan lupa berdoa bahwa apa yang kita usahakan selama ini mendapatkan ridho dari Allah SWT semangat para perempuan di Indonesia dan dunia kita pasti bisa.